Senin, 30 Juni 2014

HUMOR SANTRI MUSTHAFAWIYAH


HUMOR SANTRI MUSTHAFAWIYAH
TERTAWALAH SEBELUM TERTAWA ITU DILARANG, TAPI JANGAN BERLEBIHAN...!!!

“-FAEDAH PARMANISON-“
Oleh: Mustopa Kamal Btr & Fb ahmad


        Keunikan Pesantren Mustafawiyah telah menjadi sesuatu yang umum dikalangan masyarakat, terlebih-lebih bagi orang yang sudah pernah menginjakkankan kakinya di tanah Singolot ini. Banyak cerita yang sangat berkesan bagi para santri-santrinya ketika sedang menimba ilmu di tempat ini.
Keunikan pesantren ini tidak hanya dari segi letak geografinya yang berada di lembah gunung Sorik Marapi, bukan juga karena tempat tinggal para pokir (Santri laki-laki) yang terkesan fakir (miskin), akan tetapi keunikannya yang paling khas adalah kebiasaan para santri laki-laki maupun santri perempuan yang gemar mencari FAEDAH (amalan-amalan tertentu).

Inilah secuil kisah gokil santri Musthafawiyah ketika meminta faedah parmanison kepada sang ayah (ustadz) ketika berada di dalam kelas.
                            Selamat membaca.........!!!!!!!!!!!!

Pokir : Ayah…Parmanison i jolo e!
Ayah : Parmanison na songonjia do giot mu amang?
Pokir : Nga marimbar ayah. Ngadong parmanison, sipamago-mago pe jadi…
Ayah : Anggo naget parmanison do jiamang. Roma amang tu Kobun niayah nadi tor                Roburan.

Setibanya dikebun, si pokir dan sang guru mangarabi (membersihkan rumput dengan sejenis parang) kebun yang sudah ditumbuhi rerumputan. Ketika matahari mulai tergelinjir, sang guru dan pokir pun beristirahat di gubuk untuk solat dan makan siang. Setelah selesai makan sang pokir bertanya:

Pokir : Ayah…Faedah parmanison i. borat dei amalanna?
Ayah : Anggo na botul-botul amang roamu. Inda borati…
Pokir : Olo ayah. memang nabotul mantong
Ayah : jadima amang, tulis ma. So ilehen ayah pulunganna.

Sang pokir beregas mengambil kertas dan pulpen yang sengaja dibawa untuk mencatat faedah yang akan diberikan sang guru.

Ayah : pulunganna ntong Aek nadi botol on ma, madung idoah ayah  mei.
Pokir : Cara mangamalkonna ayah?
Ayah : amalan naon dikarejo on muda mandung borngin, laos get modom. Baca Fatiha sakali, sholawat sakali. Ombuskon tu aek on. Habisi, baru basuon tu muko secukupna. Satorusna papodom ma. Insya alloh, manis moho amangi….

         Si pokir ini senang sekali ketika mendapatkan Faedah yang sungguh sangat langka. Dipenghujung sore, ketika hendak pulang sang guru juga memberikan sebotol tangguli (air manis dari pohon aren)  yang sudah didinginkan. Akhirnya, dua botol air dari kebun sang guru ia bawa pulang ke pondok.
Ketika malam tiba, si pokir ini sudah tidak sabar lagi untuk mengamalkan apa yang diajarkan oleh sang guru. Setelah selesai sholat isya, ia mengambil air yang berada di botol, setelah membaca Fatiha dan Salawat ia langsung membasu mukanya dengan air tersebut. Setelah itu ia langsung tidur.
Keesokan harinya, si pokir merasakan sesuatu yang aneh di wajahnya. Seolah-olah ada kutu-kutu yang sedang lalu-lalang di wajahnya, wajahnya juga terasa berat. Setelah  berkaca, ternyata wajahnya sudah dikerumunin Semut-semut hitam.
Setelah si pokir ini membasuh wajahnya, akhirnya ia teringat kepada dua botol air pemberian sang guru yang isinya berbeda. Air  yang semalam ia buat ke wajahnya ternyata botol yang berisi air Tangguli, yang rasanya manis….wwkwkwkwkwkwkw….Dalam hatinya: “ waduhhhhhhhhhhhhhhh…..” saya salah jampi ne…..huhuhuhu..............”

SELESAI


Tidak ada komentar: